Beberapa hari menjelang Bulan Suci Ramadhan, Kejaksaan Negeri Gianyar bersama Pemkab. Gianyar, PDAM Gianyar dan Bank Werdhi Sedana menyerahkan bantuan paket sembako kepada anak yatim dan penyandang disabilitas di Gianyar. Bantuan diserahkan langsung oleh Kajari Gianyar Agung Mardiwibowo didampingi Plt. Dinas Sosial Made Watha, Kepala PDAM Gianyar Sastra Kencana di Yayasan Yapennatim dan Yayasan kesayang Ikang Papa, Selasa (21/5). Kegiatan tersebut juga dihadiri anggota Ikatan Adhyaksa Darmakarini Kejaksaan Negeri Gianyar.

Pada kesempatan itu Agung Mardiwibowo mengatakan kegiatan ini lebih pada tali silahturahmi berbagi dengan cinta pada anak-anak yatim dan penyandang disabilitas di Gianyar. Setidaknya bantuan sembako ini dapat sedikit membantu meringankan kebutuhan anak-anak di yayasan apalagi saat menjelang bulan ramadhan. Kegiatan ini juga salah satu upaya untuk mendekatkan Kejaksaan Negeri Gianyar dengan masyarakat dengan memanfaatkan moment Hari Suci Ramadhan. Sekaligus sebagai salah satu langkah nyata Kejaksaan Negeri Gianyar untuk melayani masyarakat Gianyar baik dalam bantuan hukum maupun layanan dari sosisal dalam rangka mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

“Kegiatan berbagi dengan cinta ini memang program rutin kami, jangan dilihat dari besarnya jumlah bantuan yang diberikan, tapi ini adalah bentuk perhatian kami pada anak-anak yang membutuhkan”, kata Agung Mardwibowo.

Pada kesempatan itu Kajari Gianyar tidak lupa pula memberi support pada anak-anak di Yayasan Yapennatim dan Yayasan Kesayan Ikang Papa. Jangan merasa rendah diri dengan kondisi saat ini, tetap semangat dan terus rajin belajar. Karena kesempatan dan masa depan masih terbentang dengan luas.

Sementara itu Plt. Dinas Sosial Kabupaten Gianyar I Made Watha mengatakan Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Sosial yang dananya bersumber dari CSR yang dalam kesempatan ini bekerjasama dengan PDAM Gianyar dan Bank Werdhi Sedana. Ditambahkan juga, selain bantuan sembako Pemkab. Gianyar juga banyak memberikan bantuan dalam bentuk life skill. Diharapkan agar para penyandang masalah sosial ini tidak lagi tergantung pada orang lain dan mereka dapat hidup mandiri kelak.

“Penanganan anak- anak kurang mampu dan penyandang disabilitas ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, namun merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat karena tidak bisa dipungkiri meraka adalah bagian dari kita juga”, tegas Made watha.